Kamis, 25 Agustus 2022

Alam Takambang Jadi Guru

 Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh , Selamat datang dunsanak sadonyo 😊. Hari ini Nurul blog akan membahas tentang falsafah minang Alam Takambang Jadi Guru.

Sesuai dengan topic saya, kali ini saya akan membahas tentang apa itu Alam Takambang Jadi Guru. Minang kabau terkenal dengan alamnya yang luas, indah dan hijau. Pemandangan alam yang sejuk dan menyegarkan mata tidak sulit ditemukan diranah Minang ini. Karena luasnya alam Minang Kabau inilah yang membuat orang Minang terbiasa belajar dengan alam, sehingga terbentuklah falsafah  yang dikenal dengan "Alam Takambang Jadi Guru". Falsafah ini sudah lama menjadi pedoman hidup orang Minang.

Dalam menerapkan falsafah tersebut, kita harus mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. “Alam Takambang Jadi Guru” jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti alam terkembang dijadikan sebagai guru. Jadi, arti secara harfiahnya adalah segenap unsur yang ada di alam yang terbentang luas ini dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan dapat menjadi ilmu. Segala fenomena yang terjadi di alam dapat ditarik sebagai sebuah pembelajaran baik dari segi falsafah maupun sebagai prinsip-prinsip yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sosial. Berbagai unsur-unsur yang terkandung di alam (air, angin, api, tanah) dapat ditarik dan ditelaah sebagai bentuk nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan.

Dalam menjalankan kehidupan kita, belajar adalah kegiatan yang harus selalu dilakukan dan tidak dapat ditinggalkan sedetikpun, kapanpun dan dimanapun kita berada. Sebagaimana yang diajarkan Rasulullah, tuntutlah ilmu dari ayunan sampai keliang lahat. Dan juga terpapar jelas di peribahasa terkenal yaitu Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. Belajar yang dimaksud disini bukan hanya sekedar belajar untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui tetapi belajar yang sungguh-sungguh dan mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari. Pepatah minang mengatakan:

Panakik pisau sirawik, ambiak galah batang lintabuang, silodang ambiak kaniru, nan satitiak jadikan lauik, nan sakapa jadikan gunuang, alam takambang jadi guru.

 Pepatah di atas mengandung arti agar manusia selalu berusaha menyelidiki, membaca, serta mempelajari ketentuan-ketentuan yang terdapat pada alam semesta sebagai sunatullah. Dan hendaknya manusia selalu berusaha menggali dan menganalisis suatu permasalahan atau ilmu sampai menemukan kesimpulan yang dapat digunakan sebagai kompetisi yang berguna bagi manusia.


Falsafah ini juga merupakan bentuk ketaatan orang minang terhadap Allah SWT. Alam yang indah dan luas ini merupakan rahmat terbesar yang diberikan oleh Allah SWT. Untuk itu, rahmat yang sudah diberikan ke pada kita tidak boleh disia-siakan begitu saja. Atas rahmat Allah-lah orang minang belajar dari alam. Karena pada dasarnya, masyarakat minang berpedoman teguh dengan Al-qur’an seperti pepatah berikut Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Artinya apapun perbuatan yang harus dilakukan dalam adat minangkabau tidak bertentangan dengan ajaran lslam bahkan dilandaskan pada ajaran lslam.

Dari topik kita kali ini dapat kita simpulan bahwa ada banyak manfaat yang dapat diperoleh jika kita menjadikan falsafah “Alam Takambang Jadi Guru” sebagai pedoman hidup, di mulai dari mendapatkan banyaknya ilmu baru secara gratis dari hanya dengan mengamati alam dan juga memperlihatkan bentuk ketaatan ke pada Allah SWT atas rahmat yang di berikan-Nya. Terimakasih sanak sudah mau mampir di Nurul blog, sekian dari saya . Sampai jumpa di blog selanjutnya.


Posting Komentar