Rabu, 14 September 2022

SEGITIGA EKSPOSURE

 Assalamualaikum guys, semoga kalian dalam keadaan sehat selalu ya  guys. Untuk pembahasan kali ini Nurul akan membahsa tentang Segitiga Eksposure. Mungkin dari kalian masih banyak yang belum tau kan apa itu Segitiga Eksposure?Nah....Buat yang belum tau mari simak sampai akhir dan yang udah tau juga ikut baca ya siapa tau bisa menambah wawasan kalian tentang tema kali ini.

Segitiga Exposure atau The Exposure Triangle, merupakan istilah yang merujuk pada 3 elemen dasar pada Exposure, yaitu aperture, shutter speed dan ISO. Tenang, meski terkesan teknis banget tapi ini sangat mudah dipahami kok guys. Ketiga elemen ini saling berkaitan dalam proses masuknya paparan cahaya/sinar ke dalam kamera, sebelum mencapai sensor gambar (proses ini disebut Exposure). Perubahan yang terjadi pada salah satu elemen exposure akan berdampak pada perubahan elemen lainnya, sehingga tidak bisa hanya mengatur satu elemen saja, namun perlu melibatkan elemen lain dalam membentuk exposure.

Segitiga exposure adalah menyeimbangkan intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera melalui 3 metode yang berbeda. Berikut merupakan pengertian dari:

APERTURE

Aperture adalah salah satu spesifikasi yang penting pada kamera DSLR dan handphone. Aperture sering disebut sebagai “bukaan.” Aperture adalah bukaan diafragma pada kamera yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor. Semakin lebar lubang tersebut, maka semakin banyak cahaya yang masuk.
Aperture diukur dengan satuan f-stop, contohnya F/1.8, F/2.0, F/2.4, hingga F/5.6. Angka f yang ada di lensa menunjukan Aperture maksimum atau bukaan terlebar pada katup yang ada di lensa.
Semakin kecil angka di belakang f, maka semakin lebar bukaan aperturenya. Lensa dengan F/1.8 bisa membuka katup lensa lebih lebar dibanding F/5.6. Artinya, F/1.8 bisa menangkap cahaya lebih banyak dibanding Aperture lebih besar.

SHUTTER SPEED

Shutter Speed adalah lamanya waktu Shutter kamera terbuka, memaparkan cahaya ke sensor kamera. Pada dasarnya, ini adalah berapa lama kamera Kamu menghabiskan waktu untuk mengambil foto. Ini memiliki beberapa efek penting pada bagaimana gambar Kamu akan muncul.
Saat Kamu menggunakan Shutter Speed yang panjang (juga dikenal sebagai Shutter Speed "Slow"), Kamu akhirnya mengekspos sensor Kamu untuk jangka waktu yang signifikan. Efek besar pertama itu adalah blur. Jika Shutter Speed Kamu panjang, subjek bergerak di foto Kamu akan tampak kabur di sepanjang arah gerakan. Efek ini cukup sering digunakan dalam iklan mobil dan sepeda motor, di mana rasa kecepatan dan gerakan dikomunikasikan kepada pemirsa dengan sengaja mengaburkan roda yang bergerak.
Shutter Speed lambat juga digunakan untuk memotret Bima Sakti atau objek lain di malam hari, atau di lingkungan redup dengan tripod. Fotografer lanskap mungkin sengaja menggunakan Shutter Speed yang panjang untuk menciptakan kesan gerakan di sungai dan air terjun sambil menjaga segala sesuatunya tetap tajam.
Di sisi lain, Shutter Speed juga dapat digunakan untuk melakukan hal sebaliknya – gerakan membekukan. Jika Kamu menggunakan Shutter Speed yang sangat cepat, Kamu dapat menghilangkan gerakan bahkan dari objek yang bergerak cepat, seperti burung yang terbang, atau mobil yang lewat. Jika Kamu menggunakan Shutter Speed yang cepat saat mengambil gambar air, setiap tetesan akan menggantung di udara dengan sangat tajam, yang bahkan mungkin tidak terlihat oleh mata kita sendiri.
Semua hal di atas dicapai hanya dengan mengontrol Shutter Speed. Ringkasnya, Shutter Speed cepat membekukan aksi, sementara Shutter panjang menciptakan efek gerakan saat Kamu memotret objek bergerak.

ISO



ISO adalah suatu ukuran untuk menentukan tingkat sensitivitas cahaya pada sensor kamera.  Jika Anda melakukan setting ISO dengan tingkat yang tinggi maka, akan semakin sensitif sensor cahaya-nya.  
Pengaturan ISO memiliki dua cara sesuai dengan kondisi tempat Anda mengambil gambar yaitu dengan pengaturan ISO rendah di tempat yang terang, Anda bisa mendapatkan hasil foto yang lebih akurat dan detail. Cahaya yang masuk membuat sensor kamera lebih kuat.
Sementara, jika Anda mengambil gambar di tempat yang minim cahaya, ISO tingkat tinggi menjadi lebih berguna.  Dengan adanya ISO tinggi Anda bisa mendapatkan foto dengan hasil yang lebih detail meski di tempat yang kondisinya minim cahaya,.
Pengaturan ISO ini bisa Anda lakukan sesuai dengan cahaya yang akan masuk ke dalam kamera Mirrorless / kamera DSLR. Kebanyakan kamera Mirrorless / kamera DSLR secara otomatis akan mengatur ISO dengan mode manual untuk mendapatkan hasil gambar yang baik.

Oke guys. Itulah penjelasan tentang Segitiga Eksposure yang telah Nurul rangkum sesingkat dan sepadat mungkin , terimakasih telah mampir ya guys, semoga kalian dalam lindungan Allah SWT  selalu dan jangan lupa besyukur ayas apa yang telah Allah SWT berikan kepada kalian. 

Tidak seorang pun, punya kemampuan untuk melakukan sesuatu yang sempurna. Namun, setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu yang benar

Sampai jumpa lagi guys GOMAWO  CHINGU😊 



 




Posting Komentar